Pertamina Gas melalui Koperasi Miwa mitra binaan yang menaungi kerajinan serat nanas.
Menggelar pelatihan penganyaman serat daun nanas yang diikuti 60 lansia di desa Pangkul kota Prabumulih, Kamis (22/5/25).
Dihadiri langsung Kepala desa dan Ketua PKK desa Pangkul, pengurus Sekolah Lansia Tangguh Harapan Bunda serta kader Posyandu setempat.
Bertujuan agar Lansia agar tetap produktif dan menghasilkan karya meski beraktivitas di rumah, yaitu dengan mengikuti rangkaian kegiatan peningkatan keterampilan program CSR Pertamina Gas.
Melalui pelatihan ini, membuktikan bahwa serat daun nanas bukan hanya limbah, tetapi bahan baku bernilai ekonomi.
“Teknik menganyam yang diajarkan dirancang sederhana agar mudah dipelajari lansia, namun hasilnya memiliki daya saing di pasar” jelas Dini perwakilan Koperasi Miwa.
Terimakasih disampaikan Kades pangkul untuk Pertagas yang telah membantu mewujudkan program berkelanjutan.
“Pelatihan ini tidak hanya mengasah keterampilan, tetapi juga menjadi bukti bahwa lansia masih mampu berkontribusi bagi perekonomian keluarga dan masyarakat,” ujarnya.
Disampaikan Manager Communication Relation dan CSR Pertagas Imam Rismanto menyatakan komitmen untuk terus mendukung pemberdayaan kelompok rentan, termasuk lansia.
Ini sejalan dengan visi CSR perusahaan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Melalui Mitra Binaan CSR kami, kami harap kegiatan seperti ini bisa berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang,” jelasnya.
Pelatihan ini tidak hanya fokus pada praktik menganyam, tetapi juga mencakup materi pengelolaan usaha skala rumahan.
“Ke depan, kegiatan serupa akan digelar secara berkala dengan variasi produk kerajinan yang lebih beragam,” ujar Imam.
Secara khusus, inisiatif ini mendukung SDGs ke-8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dengan memberdayakan lansia sebagai bagian dari tenaga kerja terampil yang inklusif.
Serta berkontribusi pada SDGs ke-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), karena menggunakan serat daun nanas sebagai bahan baku ramah lingkungan yang mendukung ekonomi sirkular.
Kolaborasi antara PT Pertagas, pemerintah desa, dan masyarakat menekankan pentingnya sinergi multipihak dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
m Rismanto menyatakan komitmen untuk terus mendukung pemberdayaan kelompok rentan, termasuk lansia.
Ini sejalan dengan visi CSR perusahaan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Melalui Mitra Binaan CSR kami, kami harap kegiatan seperti ini bisa berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang,” jelasnya.
Pelatihan ini tidak hanya fokus pada praktik menganyam, tetapi juga mencakup materi pengelolaan usaha skala rumahan.
“Ke depan, kegiatan serupa akan digelar secara berkala dengan variasi produk kerajinan yang lebih beragam,” ujar Imam.
Secara khusus, inisiatif ini mendukung SDGs ke-8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dengan memberdayakan lansia sebagai bagian dari tenaga kerja terampil yang inklusif.
Serta berkontribusi pada SDGs ke-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), karena menggunakan serat daun nanas sebagai bahan baku ramah lingkungan yang mendukung ekonomi sirkular.
Kolaborasi antara PT Pertagas, pemerintah desa, dan masyarakat menekankan pentingnya sinergi multipihak dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.